Minggu, 22 Agustus 2010
Kado Cinta
Dia datang diam-diam duduk disampingku tanpa suara.
Saat itu mataku sembab.
Aku patah hati, terluka ingin bunuh diri.
”mau rokok?” ah, tidak terima kasih jawabku.
”ganja?” aku menggeleng santun.
”chivas regal?” aku agak kesal karena kediamanku terusik
”cinta?” aku terhenyak tanpa sadar mengangguk.
Dia tersenyum berdiri dan mengusap kepalaku.
Sambil deg-degan aku tersipu lirih dan bertanya,
”siapa namamu? aku begitu tersanjung dengan cintamu”
... Dia tertawa sambil berlalu ”panggil saja aku Tuhan!”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar